Workshop Film
WORKSHOP LA LIGHTS INDIE MOVIE 2013
Salam budaya..! Salam cinema..!
Perfilman di UKMS TITIK
belum pernah seheboh ini. Sebanyak 41 anggota UKMS TITIK mengikuti workshop
film di Universtas Muhammadiyah Malang. Animo yang besar ini cukup untuk
menjadi penyemangat khususnya bagi bidang film agar menghasilkan karya-karya
film yang lebih bagus dari sebelumnya. Dari ke 41 anggota yang ikut 17
merupakan angkatan Wibisana, 10 orang dari angkatan Basudewa, 9 dari angkatan
Brathasena, 4 dari angkatan Yudhistira dan senior Kadut dari angkatan Baladewa.
Selain zona, sesi Mainhall Workshop juga tak kalah seru.
Disana kita belajar mendirect sebuah drama musikal bersama sutradara ternama
Hanny R Saputra dan salah satu bintang tamu yang juga seorang artis yaitu
Prisia Nasution. Penulisan skenario juga secara langsung dibimbing Ginatri S.
Noer pada sesi Mainhall Workshop kedua. Putut Wijarnako mengambil sesi workshop
ketiga dan menceritakan pengalaman serta kiat-kiat menjadi produser. Sesi
keempat dan kelima berhubungan dengan animasi, effect, dan editing.
Banyak sekali ilmu baru
yang bisa kita serap dan pengalaman coaching langsung dari sang ahli menjadi
cerita yang pasti tak terlupakan. Selain anggota titik, anggota UKM Dewan
Kesenian Kampus, UKMF Janter, dan UKM Teater Oksigen juga turut serta
meramaikan acara ini. Selain belajar bersama, kita juga bisa saling
mengakrabkan diri dan mengenal satu sama lain.
Di setiap zona-zona
tadi diatas juga terdapat tantangan dimana apabila kita mengikuti tantangan
tersebut kita akan memiliki kesempatan untuk lolos seleksi crew dan bisa
bergabung dalam produksi film bersama. Tiga orang dari rombongan besar kita
berhasil lolos 50 besar. Mereka adalah Upik Susilowati (Kepret), Husayyinul
Fawaid (Nyrengest), dan Mohammad Saiful (DKK). Mreka bertiga selanjutnya
mengikuti tahap Meet The Producer. Mereka dihadapkan pada produser-produser
seperti John De Rantau untuk mempresentasikan portofolio masing-masing.
Selanjutnya akan dipilih 10 besar yang nantinya menjadi tim produksi. Upik
berhasil masuk tim 10 besar tersebut.
Bukan hidup namanya
apabila kita menjadi manusia yang gampang menyerah. Jadi buat anggota yang
belum lolos, masih banyak waktu dan kesempatan untuk mengejar itu. Dan selama
kita menunggu kesempatan itu hadir kita bisa melatih diri kita dengan membuat
film yang lebih bagus. Mengutip kata-kata Garin Nugroho, “Tentunya coba-coba
bikin film itu boleh saja. Usil itu merupakan hembusan nafas kreatif kita.
Namun keberanian dibutuhkan untuk bisa mempersembahkan sebuah karya”.
Komentar
Posting Komentar